Bank Rakyat Indonesia

  • Riset
  • 25 Okt 2023
Handy Noverdanius
Utami Ratnasari
Owen Tjandra

Highlights

  • Laba bersih Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di 3Q23 naik 4.7% qoq (+1.5% yoy) menjadi Rp14,6 triliun, sehingga laba bersih di 9M23 menjadi Rp44 triliun (+12.4% yoy), sejalan dengan estimasi FY23F kami dan konsensus Bloomberg FY23F dengan pencapaian sebesar 75%.
    • Pertumbuhan kredit BBRI di 3Q23 cukup kuat mencapai 12.5% yoy, di atas guidance FY23F sebesar 10-12% (BBRI masih mempertahankan guidance pertumbuhan kredit). Meskipun ada kenaikan suku bunga dan likuiditas yang lebih ketat di sistem perbankan, BBRI berhasil membukukan NIM yang kuat yaitu 8.05%, sehingga pendapatan bunga bersih di 3Q23 mencapai Rp35,7 triliun (+8.8% qoq, +11.8% yoy).
  • BBRI membukukan NIM konsolidasi di 9M23 sebesar 8.05% (vs. 1H23 sebesar 7.85%), seiring adanya pembukuan one-off accrual dari subsidi bunga KUR. Sementara itu di 3Q23 result call manajemen mengatakan masih cukup yakin untuk mencapai target NIM pada akhir tahun 2023 sebesar 7.7-7.9%.
  • BBRI merevisi naik guidance NPL untuk FY23F sebesar 20bp menjadi 2.8-3% (9M23: 3.07%) seiring langkah BRI untuk terus mendowngrade kredit yang direstrukturisasi karena Covid-19 dan melihat adanya dampak dari El Nino di 3Q23. Biaya kredit (CoC) 9M23 berada di 2.44% (vs di 1H23: 2.26%), dan manajemen mempertahankan guidance CoC FY23F di 2.2-2.4% (meskipun CoC berpotensi berada dikisaran tertinggi dari guidance).
  • Kami mempertahankan rekomendasi Add dengan target harga (TP) tetap di Rp6,100/saham, berdasarkan 2.7x P/BV FY24F (di atas +1 s.d. rata-rata 10 tahun). BBRI memperkirakan pencairan belanja pemilu di 4Q23 akan berdampak positif pada segmen kredit mikro dan kecil, sama seperti periode pemilu sebelumnya. Dengan permodalan yang kuat, BBRI meng-highlight kemungkinan untuk mempertahankan dividend payout ratio sebesar 80-85% dalam lima tahun ke depan. Katalis potensial: kondisi makro yang lebih baik yang dapat menurunkan biaya kredit. Risiko: likuiditas yang lebih ketat dari perkiraan, memburuknya kualitas aset.
Kembali ke Blog