Berbicara soal investasi, salah satu hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengatur alokasi dana untuk berinvestasi. Kita harus pintar-pintar mengelola pendapatan agar tidak besar pasak daripada tiang ya! Artinya pengeluaran bahkan utang tidak boleh lebih besar daripada penghasilan yang kita terima tiap bulannya. Sebagai contoh: dana untuk shopping baju atau tas secara rutin, apalagi untuk yang branded, harus kita sesuaikan dengan kondisi penghasilan kita. Jangan lupa juga bahwa dari penghasilan yang kita miliki sebagian harus ditabung sebagai dana darurat dan ada juga yang dialokasikan sebagai dana untuk berinvestasi.
Sebagai investor yang cerdas, agar semua kebutuhan terpenuhi secara bijak, yuk kita simak langkah-langkah berikut:
1. Alokasikan Dana Dingin Di Awal!
Secara psikologis, ketika kita baru menerima pendapatan maupun gaji dari hasil kita bekerja, akan ada banyak godaan datang. Misalkan dari wishlist barang impian kita yang ada di aplikasi online shopping. Dimana ketika sudah gajian, jari-jemari kita gatal untuk segera men-check-out keranjang belanja kita dan menunggu sampai barangnya dikirim oleh kurir. Meskipun, menyenangkan hati dan memenuhi keinginan boleh-boleh saja, tapi ingat PRIORITASKAN terlebih dahulu biaya-biaya kebutuhan wajib bulanan seperti makan dan minum sehari-hari, biaya tempat tinggal, listrik, air, internet, dan sebagainya. Selanjutnya, kalian bisa mengalokasikan dana darurat dan dana investasi yang bersumber dari dana dingin yakni dana yang tidak terlalu diandalkan untuk memenuhi kewajiban mendasar di masa depan. Ini bisa kalian alokasikan sebagai dana investasi untuk masa depan. Ingat #Sisihkan-di-Awal ya! jangan menunggu sampai akhir bulan, jika ada sisa dana, baru disisihkan. Kalau menunggu ada sisa di akhir bulan, biasanya ada saja alasan pendapatan bulanan kita sudah terpakai untuk kebutuhan yang lain dan kita cenderung menyepelekan alokasi dana wajib untuk keadaan darurat atau dana masa depan untuk berinvestasi saham.
2. Alokasikan Gaji Kalian Pakai Prinsip 50:30:20
Bagaimana cara mengalokasikan gaji kita? Kalian bisa memprioritaskan biaya kebutuhan yang dikeluarkan secara bulanan dengan proporsi 50%, lalu 30% dari pendapatan untuk kebutuhan pribadi dan bersosial, kemudian 20% sisanya sebagai dana dingin untuk mulai melakukan investasi secara rutin.
3. Investasi high risk high return! Alokasi Dana Investasi Jangan Pakai Hutang Ya..
Hal yang tidak kalah pentingnya dari alokasi pendapatan, adalah sumber dana investasi. Jangan sampai kalian berhutang hanya untuk mengejar pundi-pundi cuan dari berinvestasi saham ya! Setiap investasi ada risikonya, jadi supaya pikiran dan mental sebagai investor itu tenang dan sehat, selalu gunakan dana dingin dalam berinvestasi. Investasi saham bukan alat supaya orang cepat kaya raya menjadi sultan dalam waktu singkat. Akan tetapi, berinvestasi saham merupakan sebuah perjalanan bagaimana kita terus senantiasa belajar secara rutin, disiplin, dan konsisten untuk membangun passive income. Asalkan caranya tepat, potensi cuan ada digenggaman.
Karena sekarang zamannya sudah serba digital, untuk mulai berinvestasi sekarang semudah sentuhan jari saja lho.. Membuka rekening saham sudah bisa dilakukan secara online! Nah mumpung di CGS International lagi ada promo #JadiSobatGenvest, yuk langsung aja daftar dan buka rekening saham secara online di CGS International sekuritas Indonesia.