Investasi saham saat ini sudah bukan lagi hal yang eksklusif di mata masyarakat. Banyak sekali masyarakat khususnya anak muda yang mulai tertarik dengan investasi saham. Dengan kemajuan teknologi saat ini, sobat genvest bisa dengan mudah mencari informasi untuk pemula yang ingin menjadi investor atau trader, cukup ketik keyword-nya di Google pasti langsung ketemu jawabannya. Tapi, terkadang sebagai pemula kita mengalami kebingungan, mau beli saham apa ya? Beli saham caranya bagaimana ya?
Secara logika, sobat genvest bisa membeli saham yang perusahaannya sering kita lihat. Misalnya, jika kita sedang mandi biasanya kita menggunakan sabun yang diproduksi oleh salah satu emiten terkemuka, atau semisal kita menabung di salah satu emiten bank swasta besar di Indonesia, kita juga bisa membeli saham dari Bank tersebut. Selama perusahaan-perusahaan itu produk atau jasanya masih dipakai dan dibutuhkan masyarakat, secara logika perusahaan itu tidak akan pailit atau bangkrut.
Jika kalian masih ragu, Bursa Efek Indonesia juga mengeluarkan daftar emiten (perusahaan) yang dinamakan Indeks LQ45 yang bisa menjadi titik awal para pemula untuk belajar investasi saham. Yuk kita cari tahu apa sih indeks LQ45 itu?
Indeks LQ45 adalah sekumpulan saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas tinggi. Lalu, likuiditas itu apa sih? Jika dalam dunia pasar modal, Likuiditas itu bisa diartikan dengan seberapa sering saham itu diperjualbelikan pada periode tertentu. Nah, semakin sering saham diperjualbelikan, maka semakin tinggi tingkat likuiditas sahamnya.
Untuk masuk ke dalam indeks LQ45 tentu saja bukanlah hal yang mudah. Tidak sembarangan emiten bisa menduduki indeks LQ45. Tentunya Bursa Efek Indonesia memiliki kriteria yang harus dipenuhi oleh para emiten agar dapat menduduki indeks LQ45. Yuk kita bahas apa saja kriterianya yang dilansir di website Bursa Efek Indonesia (sumber: https://idx.co.id/footer-menu/tautan-langsung/faq/).
Pertama, emiten telah tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan.
Kedua, emiten yang akan masuk ke indeks LQ45 akan dilihat dari aktivitas transaksi di pasar regulernya yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.
Ketiga, jumlah hari perdagangan pada pasar reguler.
Keempat, kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.
Terakhir, selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, Bursa Efek Indonesia juga akan melihat keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan emiten tersebut.
Salah satu tujuan Bursa Efek Indonesia membuat indeks LQ45 sendiri sebenarnya tidak lain dan tidak bukan untuk para investor newbie agar dapat memonitor pergerakan harga dari saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Jadi sobat genvest tidak perlu bingung lagi mau membeli saham apa agar tidak salah pilih
Setelah saham-saham tersebut telah sesuai dengan kriteria dan masuk ke dalam indeks LQ45, Bursa Efek Indonesia akan mengevaluasi dan meninjau kembali saham-saham yang telah masuk ke dalam indeks LQ45 setiap 6 bulan sekali. Jika ada emiten yang sahamnya sudah tidak sesuai dengan kriteria LQ45 , maka saham tersebut akan dikeluarkan dari indeks LQ45 dan digantikan oleh saham lainnya yang sesuai dengan kriteria yang sudah dibahas sebelumnya. Kalau sudah tahu, apakah kalian masih bingung memilih saham yang cocok bagi newbie? Pastinya engga dong. Yuk, mulai investasi saham sekarang dan pilih CGS-CIMB Sekuritas Indonesia sebagai partner sobat genvest dalam berinvestasi!